Bekerja adalah tempat yang paling banyak dihabiskan waktu dalam hidup kita. Dalam seminggu, kita rata-rata bekerja 5 hingga 7 hari.
Tanpa pengelolaan yang baik, pekerjaan bisa menjadi sumber stres bagi kita dan orang-orang di sekitar. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres di tempat kerja. Bagaimana caranya?
Melakukan pekerjaan dengan baik tidak hanya memberikan manfaat bagi kita, tetapi juga untuk masyarakat. Untuk bekerja dengan baik, kita perlu menyukai pekerjaan tersebut, merasa bahagia di dalamnya, dan memberikan perhatian kepada semua, termasuk rekan kerja.
Tanpa hal-hal ini, pekerjaan dapat dengan cepat menjadi menekan dan menyebabkan stres. Jika Anda merasa stres setiap kali bekerja, berikut adalah cara mengelolanya.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Keringat pada Pakaian
Apa penyebab utama stres di tempat kerja?
Stres kerja bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor. Dan penyebabnya bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, beberapa penyebab umum antara lain:
1. Beban kerja yang berlebihan
Memiliki terlalu banyak tugas untuk diselesaikan dalam waktu terbatas dapat menyebabkan stres . Hal ini dapat disebabkan oleh tenggat waktu yang ketat, beban tanggung jawab yang berlebihan, atau kurangnya sumber daya.
2. Tekanan dari atasan
Harapan yang tinggi dari atasan, ketakutan akan kritik atau kehilangan pekerjaan dapat menimbulkan stres. Hubungan yang sulit dengan supervisor atau rekan kerja juga dapat berkontribusi terhadap tekanan ini.
3. Kurang kendali
Merasa tidak punya kendali atas aspek penting pekerjaan bisa menjadi sumber stres. Hal ini dapat mencakup kurangnya otonomi dalam pengambilan keputusan atau ketidakmampuan untuk mempengaruhi hasil.
4. Hubungan interpersonal
![Hubungan interpersonal](https://skinbeaute.shop/wp-content/uploads/2023/12/Hubungan-interpersonal.jpg)
Konflik dengan rekan kerja, supervisor, atau orang lain di tempat kerja dapat menjadi sumber stres yang signifikan. Masalah komunikasi dan perbedaan kepribadian juga dapat menyebabkan ketegangan.
5. Ketidakamanan pekerjaan
Kekhawatiran terhadap stabilitas pekerjaan, potensi PHK, atau perubahan besar dalam organisasi dapat menciptakan iklim ketidakpastian dan stres.
6. Kurangnya dukungan sosial
Kurangnya dukungan dari rekan kerja atau manajemen dapat membuat pekerjaan menjadi lebih stres. Perasaan terisolasi dapat menyebabkan kelelahan.
Baca juga: 5 Rekomendasi Produk Terbaik untuk Hilangkan Minyak di Wajah
7. Kondisi kerja yang tidak menguntungkan
Lingkungan kerja fisik yang tidak nyaman, peralatan yang tidak memadai, kebisingan yang berlebihan atau kondisi kerja yang tidak menguntungkan lainnya dapat menjadi pemicu stres.
Bagaimana stres di tempat kerja terwujud?
Stres di tempat kerja dapat menunjukkan berbagai gejala, baik secara fisik, emosional, maupun perilaku. Beberapa manifestasi umum stres di tempat kerja antara lain:
Gejala fisik:
- Sering sakit kepala
- Tegang otot, nyeri punggung atau leher
- Masalah pencernaan, seperti sakit perut atau gangguan pencernaan
- Gangguan tidur, seperti insomnia
- Kelelahan berlebihan dan kehabisan energi
Gejala emosional:
- Peningkatan iritabilitas
- Kecemasan atau gugup
- Perasaan sedih atau depresi
- Penurunan motivasi dan antusiasme
- Perasaan tidak berdaya atau putus asa
Gejala kognitif:
- Kesulitan berkonsentrasi
- Masalah ingatan
- Pikiran negatif yang berulang
- Kesulitan membuat keputusan
- Perasaan apatis atau tidak tertarik
Perubahan perilaku:
- Menarik diri sosial, mengisolasi diri
- Peningkatan konsumsi zat seperti tembakau, alkohol, atau kafein
- Perubahan dalam kebiasaan makan, seperti makan berlebihan atau kurang makan
- Prokrastinasi atau peningkatan waktu yang dihabiskan untuk bekerja
- Kesulitan hubungan dengan rekan kerja
Gejala psikososial:
- Peningkatan konflik interpersonal
- Penurunan kepuasan kerja
- Penurunan produktivitas
- Peningkatan tingkat absensi
- Risiko peningkatan kelelahan kerja
Kamu harus mengenali tanda-tanda ini serta mengambil langkah-langkah untuk mengelola stres di tempat kerja secara proaktif.
Pengusaha juga dapat memainkan peran penting dengan menerapkan program manajemen stres, mendorong lingkungan kerja yang sehat, dan mendukung komunikasi terbuka mengenai isu-isu ini.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Kaki untuk Anak-anak dan Dewasa